Labels

Saturday, January 2, 2016

The Strand

Salah satu tempat hiburan yang dapat didatangi di kota Townsville adalah The Strand. Pantai yang terletak sangat dekat dengan pusat kota Townsville ini merupakan salah satu tempat favorit bagi warga lokal maupun pendatang untuk menghabiskan liburan di akhir pekan. Tidak mau ketinggalan, pagi ini saya memutuskan untuk menikmati lokasi tersebut sambil menikmati waktu luang saya, sebut saja “Me time”. Setelah memarkirkan sepeda di salah satu pusat perbelanjaan, saya menaiki bus bernomor 200 dari Stockland menuju Ferry Terminal. Jarak yang tidak terlalu jauh, kira-kira menghabiskan waktu setengah jam, membuat lokasi ini sangat mudah dijangkau.

Tulisan Townsville di halte Stockland

Setibanya di ferry terminal, saya berjalan kaki menuju Anzac Memorial Park, salah satu taman yang dibangun untuk mengenang para pahlawan Australia yang tewas pada saat Perang Dunia II. Terdapat sebuah monumen dengan tulisan nama-nama para tentara yang tewas pada saat itu. Tidak jauh dari tempat tersebut, terdapat pula North Queensland Garden of Remembrance, yang berisikan pilar-pilar dengan tulisan nama-nama para tentara yang sudah tewas.
Untuk mengenang para tentara yang tewas

Anzac Memorial Park



Setelah mendokumentasikan beberapa gambar yang menarik, saya melanjutkan perjalanan menuju pantai The Strand. Saya memutuskan untuk berjalan dipinggir pantai sambil menikmati deburan ombak yang menyentuh kaki saya. Berbagai macam fasilitas disediakan di sepanjang pantai, dari tempat bermain anak-anak, kolam renang, barbeque-an, taman-taman untuk piknik serta jalur pedestrian yang sangat nyaman apabila kita tidak ingin berjalan langsung dipinggir pantai.

pantai The Strand


Setelah berjalan sekitar 20 menit, akhirnya saya menemukan satu spot yang tepat untuk menikmati ‘Me time’ saya. Di bawah sebatang pohon kelapa, saya menggelar kain bali yang telah saya siapkan dari kosan, dan dengan bekal roti yang saya bawa akhirnya saya memutuskan untuk membaca novel dan menikmati pemandangan laut yang terbentang indah di depan mata saya. Sungguh salah satu cara yang tepat untuk menikmati waktu luang setelah sehari sebelumnya dihantui oleh tugas-tugas yang menumpuk.

Me Time
 

Friday, December 25, 2015

Berkunjung ke Hamparan Pasir Putih Terpanjang di Whitsunday Islands

Pantai Whitehaven atau yang biasa dikenal dengan Whitehaven Beach adalah pantai terbesar dari 74 pulau di Whitsundays. Pantai ini membentang lebih dari 7 km dan sangat terkenal dengan pasir putihnya. Dari pantai-pantai yang saya kunjungi di Australia, pantai inilah yang memiliki pasir sangat jernih. Ketika memegang pasir ini, serasa seperti meletakkan gula pasir halus ditangan kita. Putihnya pasir di Whitehaven Beach ini berasal dari silica yang diyakini telah terbawa ke pantai oleh arus laut lebih dari beberapa juta tahun yang lalu.

 
Pasir putih yang sangat halus
Tidak seperti pasir pada umumnya, pasir di pantai ini tidak menahan panas sehingga akan sangat nyaman ketika kita ingin berjalan-jalan tanpa menggunakan alas kaki meskipun saat panas terik. Karena keindahannya, Whitehaven Beach dinobatkan sebagai pantai terbaik se-Pasifik Selatan oleh TripAdvisor Traveller’s Choice Awards. 
 
Whitehaven Beach
Di ujung utara dari Whitehaven Beach terdapat Hill inlet, sebuah teluk kecil yang membentuk lekukan indah seperti alur sungai dengan perpaduan warna pasir putih dan birunya laut. Untuk melihat pemandangan indah ini dari atas, kita dapat melihatnya melalui Tounge Point Lookout dengan berjalan kaki, sedikit mendaki sekitar 300 meter dari pinggir pantai. Tetapi hanya beberapa operator yang mendapatkan izin untuk berlabuh dekat langsung dengan lokasi tersebut. 
Tounge Point Lookout

Pemandangan Hill Inlet dari Tounge Point Lookout
Salah satu operator yang mendapatkan izin adalah Ocean rafting, operator yang saya dan teman-teman gunakan pada saat berkunjung kesana. Bertolak dari Airlie Beach, boat ini membawa kami sekitar 45 menit menuju lokasi. Selain melihat pantai, kami juga diajak untuk snorkelingan di dua lokasi di Pulau Whitsunday. Ada banyak pilihan paket yang ditawarkan apabila kita ingin berkunjung ke Whitehaven Beach. Kita dapat menggunakan jenis kapal feri, boat, hingga yacths mewah sekalipun tergantung dengan budget yang dimiliki. Selain itu armada seperti helikopter serta pesawat kecil juga disediakan apabila kita ingin melihat Whitehaven Beach dari udara. Apabila anda berkunjung ke Australia, sempatkan diri anda untuk berkunjung ke pantai indah yang terletak di daerah Queensland ini.

Whitsunday Island
  



Saturday, January 3, 2015

Kisah Ekspedisi dari Halmahera Selatan

Kembali ke tahun 2011, cerita mengenai sebuah perjalanan menuju timur Indonesia yang kembali dilakukan oleh anggota FDC-IPB. Kali ini Halmahera Selatan menjadi daerah tujuan FDC untuk melakukan monitoring terumbu karang, kondisi sosial ekonomi serta pendidikan lingkungan hidup kepada masyarakat di Pulau Kayoa dan Pulau Guraici. Serangkaian kegiatan ini merupakan bagian dari Ekspedisi Zooxanthellae XI. 

Seperti ekspedisi sebelumnya, selalu ada tim jangkar sebagai tim pendahulu. Kali ini yang bertugas sebagai tim jangkar adalah Hedra, Ali dan Ade. Sedangkan 22 anggota lainnya menyusul beberapa hari setelahnya dengan menggunakan 2 maskapai penerbangan. Selain anggota FDC, ekspedisi kali ini juga dibantu oleh Bang Firman, seorang dive master dari Ternate, beberapa mahasiswa dari Universitas Khairun, serta Kak Kia dan Mas Christo dari tim Metro Expedition.

Sebelum keberangkatan menuju Ternate
Setibanya di Ternate, tim ekspedisi dibagi menjadi 2 tujuan. Satu tim berangkat menuju Pulau Bacan terlebih dahulu dan satu tim lagi langsung menuju Pulau Guraici. 

Saya bersama iqbal sebagai tim sosek beserta ade dan nabil sebagai tim dokumentasi mendapat tugas untuk mencari informasi ke Pulau Bacan. Di pulau inilah terletak kota Labuha, ibu kota Kabupaten Halmahera Selatan. Kami berempat bergerak dari pelabuhan Bastiong (Ternate) dengan menaiki kapal ferry menuju pelabuhan Bacang, Labuha dengan waktu tempuh 8-10 jam. Selama 2 hari kami mencari informasi ke kantor bupati, DKP serta TPI yang ada di pulau tersebut. Setelah data cukup terkumpul, kami melanjutkan perjalanan menggunakan kapal boat menuju Pulau Lelei, Guraici untuk berkumpul bersama tim lainnya yang sudah mulai melakukan pengambilan data bawah air.

Hasil tangkapan nelayan di TPI Panambuang, Pulau Bacan
Dalam kegiatan ekspedisi ini setiap anggota memiliki tugasnya masing-masing. Pengambilan data karang, ikan karang, benthos serta kondisi fisika kimia perairan dilakukan secara bergantian oleh tiap anggota, sedangkan untuk pengambilan data sosial ekonomi penduduk serta dokumentasi ditugaskan hanya ke beberapa anggota saja. Berhubung saya bersama iqbal berada di tim sosek, hal yang paling sering kami lakukan adalah berjalan mengelilingi pulau untuk mengamati kondisi infrastruktur serta mewawancarai masyarakat setempat mengenai kondisi kehidupan mereka. Terkadang kami diajak masuk ke rumah warga dan berbincang-bincang sambil disuguhi minuman serta makanan kecil (ini nikmatnya menjadi anak sosek), ada kalanya penganan tersebut boleh kami bawa pulang ke penginapan untuk dibagikan kepada teman-teman. Terkadang penganan yang kami bawa bagaikan makanan 'mewah' yang susah didapatkan. Maklum saja, karena dana yang terbatas dan ini merupakan perjalanan 'mahasiswa', maka ekspedisi ini lebih banyak diisi dengan makanan berupa nasi, mie instan, telur, dan ikan yang biasanya didapatkan sebagai hasil memancing.

Selain melakukan pendataan sosial ekonomi penduduk, saya juga berkesempatan untuk melakukan pengambilan data benthos di site Barat Gunange. Meskipun hanya sempat sekali menyelam, paling tidak saya sudah merasakan bawah lautnya Halmahera Selatan. Dan beruntungnya lagi, setelah selesai penyelaman, kami berhenti sejenak di Pulau Gunange dan tepat pada saat itu beberapa warga sedang membuat roti sagu secara tradisional. Alhasil pulang ke penginapan kami membawa pulang oleh-oleh berupa roti sagu dan mangga yang dipetik langsung di Pulau Gunange.

Pengambilan data benthos
Berpose saat safety stop

Kegiatan terakhir dan tidak kalah pentingnya dengan pengambilan data ekspedisi ini adalah memberikan materi lingkungan hidup kepada siswa siswi di beberapa SD, SMP serta SMA yang terletak di Guraici dan Kayoa. Memberikan sedikit pengetahuan mengenai karang, kemudian cara melakukan transplantasi karang serta saling tukar pendapat mengenai pentingnya lingkungan laut merupakan salah satu cara untuk menyadarkan generasi muda di pesisir untuk lebih mencintai dan mampu menjaga laut yang ada di depan mata mereka.

Pendidikan lingkungan hidup di SMA 1 Lelei